Pojok dan halaman rumah jangan dibiarkan gersang.
Manfaatkan lahan yang sesempit apapun untuk membuat area hijau penyejuk
lingkungan. Kesan alam dapat dihadirkan lewat penempatan seonggok-dua onggok
batu sebagai aksen penegas.
HIJAU, TERBUKA, FUNGSIONAL
Taman di
depan rumah begitu berarti. Fungsinya, sebagai penyejuk hunian dan melunakkan fasad. Taman
menempati area berbeda level ketinggian, berukuran 3,8mx4,5m. Tanaman
ditempatkan berkelompok di lahan 1,9mx3,8m, antara lain ada kamboja Bali dan
bonggol Betawi.
Lahan disebelahnya, yang lebih rendah, diberi olahan Hard
scape berupa stepping stone dari batu slab berukuran 40cmx40cm. Batu slab itu
ditempatkan selang-seling, terpisahkan oleh rumput gajah mini. Tanaman lotus
ditanam di dalam pot batu dan ditempatkan dip agar sebagai pembatas lahan.
AKSEN BATU BESAR
Pemilik rumah membiarkan tanah miliknya tak berbatas
dengan lahan fasilitasn umum. Taman
pun dibuat seolah-olah menyatukan dengan area umum itu.
Rumput gajah mini, kucai hias, dan pohon palem kipas
tampil menyejukkan mata. Taman pun ditata dengan konsep simple beraksen batu
kali besar. Di atas kursi beton, kita bisa berteduh sambil menikmati semilir
angina.
BERJEJER TAK BERATURAN
Pojok dinding luar rumah dilapisi batu temple hingga
setengah tinggi bangunan. Area sekitarpojok dinding itu pun tak dibiarkan
polos. Di sana dipenuhi berbagai tanaman hijau.
Rumput menjadi penutup utama tanah. Di pojok
dekat suduttempok tertanam pandan bali, yang dirangkaikan dnengan sambaing
darah dan kucai. Empat batu kali: dua besar, dua kecil, dijejertkan seakan-akan
tak beraturan. Batu-batu ini untuk menambah aksen alami.